Ketidaksamaan Mentega dan Mentega Baking Lovers Wajib Tahu!

Ketidaksamaan Mentega dan Mentega Baking Lovers Wajib Tahu!

Halo, Baking Lovers! Apa kabar ini hari?
Ada gagasan membuat pastry super flaky dengan wewangian butter yang merebak akhir pekan kelak?

Jika iya, Anda harus pastikan stok butter Anda masih lumayan, ya!

“Saya masih mempunyai banyak mentega, kok.”

Mentega memang bisa dipakai hotbreadsmddc.com untuk membikin pastri, tetapi bila Anda ingin pastri yang berlapis, gurih dan harum, Anda perlu butter sebagai tambahan khusus dalam adonan pastri.

Seperti kata Julia Child, seorang koki masakan Perancis asal dari Amerika Serikat,”With enough butter, anything is good”.

Maka untuk membikin pastry atau bakery yang sedap, Anda dapat menambah butter atau mentega dan mentega dalam formasi yang pas, supaya rasa dan struktur yang dibuat jadi lebih sedap.

“Apakah beda mentega dan mentega? Sama berlemak, kan?”

Wait, Anda belum mengetahui ketidaksamaan mentega dan mentega? Wah, genting sekali jika belum.

Bila Anda seorang baking lovers, Anda wajib tahu ketidaksamaan dua bahan penting pada dunia baking itu.

Yok, baca penjelasannya berikut!

Ketidaksamaan Mentega dan Mentega
Mentega (Butter)
Asal dari Bahasa Portugis “manteiga”, mentega atau yang kerap disebutkan butter ialah bahan makanan yang dibikin dari lemak hewani seperti sapi atau domba.

Mentega dibikin lewat proses pengocokan atau butter churning yakni dengan mengocak susu terus-terusan sampai sisi lemak dan airnya terpisahkan. Lemak yang dibuat selanjutnya dipadatkan dan diciptakan seperti keinginan, dan jadilah mentega.

Mentega yang telah menjadi juga dapat dibuat jadi ghee atau minyak samin, dengan dipanaskan memakai api yang kecil sampai berwarna kuning keemasan.

Karena titik leleh mentega cuma sekitar antara 33 – 35° C, mentega harus diletakkan dalam kulkas supaya tidak menetes dan kwalitasnya selalu terlindungi secara baik.

Mentega umumnya dipakai sebagai olesan roti, bahan membuat kue, sampai bahan untuk mengolah sajian tertentu yang memerlukan wewangian dan rasa ciri khas dari mentega.

Ada dua tipe mentega yang umumnya dipakai dalam pembikinan kue/roti, yakni unsalted butter (USB, mentega cemplang) dan salted butter (mentega asin).

D ikutip dari Baker Bettie, mentega yang memiliki kandungan lemak jemu 60-80% berperan sebagai pemroduksi wewangian dan rasa yang renyah, memberikan struktur gurih, halus dan empuk, dan kurangi dampak gluten dari tepung.

Di Indonesia, Anda dapat menjumpai banyak merk butter yang terkenal dan gampang diketemukan di supermarket, salah satunya Wijsman, Anchor, Elle dan Vire, Orchid, Royal Krone dan Hollman.

Harga juga relatif, dimulai dari Rp18.000,- sampai Rp50.000,- per 100 g.

Pada intinya, mentega ialah produk buatan susu dengan kandungan lemak jemu yang lebih tinggi, hingga memiliki wewangian dan rasa unik yang susah untuk ditukar bahan yang lain.

Tetapi, jika Anda memiliki alergi pada produk dairy atau sedang pada diet vegetarian, Anda harus menghindar dari mentega.

Sebagai penggantinya, Anda dapat memakai tipe lemak padat lain yang dapat gantikan peranan mentega, yakni mentega.

Bila mentega memiliki warna putih gading atau putih kekuningan, mentega condong warna kuning ceria.

Pemicunya, mentega dibikin dari lemak nabati atau tumbuhan, seperti minyak kelapa sawit.

Triknya, minyak kelapa sawit dipadatkan lewat proses hidrogenasi, yang selanjutnya akan membuat kandungan minyak jadi lebih konstan dan tidak gampang basi.

Proses itu sebelumnya sempat memetik kritik karena menghasilkan trans fat yang mencelakakan badan. Tetapi, makin maju tehnologi, proses hidrogenasi juga berkembang sampai dapat memisah trans fat dari padatan minyak yang dibuat.

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.