Pesan Menyentuh Rasulullah kepada Umatnya tatkala Haji Wada

Tatkala Rasulullah SAW melaksanakan haji wada, beliau berpesan kepada para sahabatnya dan umat Islam. Pesan Rasulullah kepada umatnya ini amat mutlak dan menyentuh perasaan bagi yang mendengarnya.

Rasulullah SAW menunaikan haji wada saat sudah menggapai umur 63 tahun. Beliau memberikan pesan ini saat berada di Padang Arafah.

Dalam momen itu, Syekh Mushtafa as-Siba’i dalam As-Sîrah an-Nabawiyah Durus wa ‘Ibar saja melaporkan sebanyak 114.000 umat Muslim berasal dari Jazirah Arab dan sekitarnya turut dan juga menunaikan rukun Islam yang kelima itu.

Sementara Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam Ar-Raḫîqul Makhtûm melaporkan kuantitas jemaah haji sebanyak 124.000 atau 140.000.

Haji wada menandakan slot gacor 777 kebersamaan beliau bersama para sahabatnya dan kaum muslimin terhadap saat itu sudah tidak lama lagi. Sebab, tak lama sesudah itu beliau berpulang menghadap Allah SWT.

Pentingnya Menjaga Tauhid dan Persatuan

Menukil Republika, Haji Wada menandai perpisahan terakhir Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya sebelum akan wafatnya. Momen tersebut tidak cuma jadi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, namun termasuk untuk merayakan kebersamaan, persaudaraan, dan pengabdian kepada Allah SWT.

“Nabi memasuki Kota Makkah terhadap hari Senin, 4 Dzulqaidah th. 10 H bersama menghabiskan perjalanan selama delapan hari. Waktu tempuh perjalanan yang lebih lama berasal dari umumnya ini menggambarkan betapa Rasulullah menikmati proses ibadah tersebut. Mengingat ini adalah momen haji pertama sekaligus terakhir baginya sebagaimana dituturkan beberapa sejarawan,” dikutip berasal dari kitab karya Ibnu Katsir yang berjudul Al Kamil fit Tarikh, Rabu (24/04/2024).

Dalam khutbah pentingnya, Nabi Muhammad SAW memberikan pesan-pesan yang amat punya nilai bagi umat Islam, “Wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu Maha Satu, dan tidak tersedia Tuhan yang berhak disembah tak hanya Dia. Jadikanlah persaudaraan di pada kalian sebagai sinyal kehormatan yang paling mulia. Jadikanlah keberpihakan kepada agama Allah sebagai pedoman hidup yang paling utama.”

Pentingnya Menjaga Hak Orang Lain

Dalam khutbahnya, Nabi Muhammad SAW termasuk memastikan pentingnya merawat hak-hak satu mirip lain, dan juga larangan untuk berbuat rusaknya dan kekerasan. Pesan-pesan ini mencerminkan prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan kedamaian, keadilan, dan kasih sayang.

Bagi para jamaah haji yang menghadiri Haji Wada, momen ini tidak cuma merupakan perjalanan spiritual yang mengesankan, namun termasuk kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran Islam dan meneguhkan prinsip mereka terhadap agama.

Dengan hati yang penuh ketulusan, mereka ikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam menunaikan ibadah dan merintis hidup yang penuh bersama kebaikan dan kebajikan.

Saat mereka meninggalkan Mekkah sesudah merampungkan ibadah haji, mereka membawa pulang tidak cuma kenangan indah, namun termasuk motivasi untuk jadi privat yang lebih baik dan mewujudkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Haji Wada bukanlah akhir berasal dari perjalanan spiritual, namun awal berasal dari prinsip yang lebih besar untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dan memperjuangkan kebaikan dalam masyarakat.

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.